Kamis 21 Jan 2016 11:11 WIB

Proyek Kereta Cepat akan Mendorong Ekonomi Daerah

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nidia Zuraya
Kereta cepat yang rencananya dibangun untuk jalur Jakarta-Bandung.
Foto: Setkab
Kereta cepat yang rencananya dibangun untuk jalur Jakarta-Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung (High Speed Train/HST) diyakini bakal mengkatrol pertumbuhan ekonomi daerah. Ia juga ditaksir akan menjadi instrumen pengembangan sentra ekonomi baru di sekitar kawasan yangdilalui kereta api. 

"Terlebih, kereta cepat ini dibangun tanpa dana APBN maupun tanpa jaminan pemerintah," kata Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan dalam acara Groundbreaking Kereta Cepat dan Pengembangan Sentra Ekonomu Baru Koridor Jakarta-Bandung, Kamis (21/1).

Groundbreaking dilakukan di Kebun Teh Mandalawangi Maswati, Kabupaten Bandung Barat. Kebun Mandalawangi merupakan milik PT Perkebunan Nusantara VIII dan menjadi tempat awal pembangunan. Selain akan dilewati rel kereta cepat, lokasi tersebut juga akan dibangun Transit Oriented Development (TOD) yang akan menyatu dengan pembangunan kota Baru Walini.

Investasi mandiri untuk proyek kereta cepat yakni senilai 5,573 miloar dolar AS. Sumber dana berasal dari konsorsium BUMN Indonesia dan Konsorsium China Railways dengan skema kerja sama bisnis.

Konsorsium BUMN terdiri dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII. keempat perusahaan tersebut beberqpa waktu lalu telah membentuk PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), selanjutnya berkolaborasi dengan konsorsium China mendirikan perusahaan patungan dengan nama PT KCIC untuk membangun kereta cepat koridor Jakarta-Bandung.

"Setelah groundbreaking oleh Presiden, kita akan lanhsung bekerja melakukan konstruksi," tuturnya. Pembangunan kereta ditargetkan rampung pada 2018 sehingga kereta dapat beroperasi pada 2019.

Baca juga: Datangi Acara Groundbreaking Kereta Cepat, Tamu Undangan Mengaku Salah Kostum

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement