REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, para korban dari ledakan bom Thamrin membutuhan trauma healing dan trauma konseling.
"Pengobatan secara fisik dan psikis harus dilakukan bersamaan. Bisa jadi fisik sudah sehat tapi trauma psikis membutuhkan penyembuhan lebih jauh," kata Khofifah, Selasa, (19/1).
Bagi korban bom yang tewas, ujar dia, ada Bantuan Santunan Kematian (BSK) Rp 15 juta per orang. Namun, tidak bisa dalam bentuk cash atau fresh money melainkan harus ditransfer ke nomor rekening ahli waris.
Saat ini, kata Khofifah, seharusnya semua pihak terkait tetap waspada dan terus meningkatkan kewaspadaan dari waktu ke waktu. Sebab bisa jadi di daerah yang sebelumnya dirasa aman tiba-tiba terjadi hal tidak diharapkan.
"Ini menjadi kebutuhan agar semua pihak terus meningkatkan kewaspadaan dan jangan merasa aman-aman saja dengan lingkungan di sekitar kita," katanya.