Selasa 19 Jan 2016 16:44 WIB

Isi Surat Ancaman Pengeboman di Bali

Rep: c36/ Red: Angga Indrawan
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan.
Foto: Antara/Reno Esnir
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan mengungkapkan adanya ancaman teror bom di Bali. Peneror diduga masih terkait jaringan pelaku teror Thamrin.

"Ada ancaman di Kecamatan Buleleng, Bali. Ancamannya dari orang tidak dikenal yang ditulis dalam surat. Inti isi tulisan tentang ancaman teror di lokasi keramaian di Bali," jelas Anton kepada wartawan di Mabes Polri, Selasa (19/1).

Anton lantas menjelaskan petikan isi surat. Isi pesan tersebut yakni "Kami dari jaringan yg aksi di Thamrin sudah sampai di Bali dan akan adakan aksi teror di tempat ramai dan tempat lainnya di Bali," pesan dalam tulisan tersebut.

Anton merinci, surat disampaikan oleh seseorang berjaket hitam dan mengendarai motor. Surat disampaikan pada Senin (18/1) dengan cara langsung diantar ke Kantor Kecamatan Buleleng. 

"Kami sudah periksa sejumlah saksi. Masih terus diproses sebab pada mulanya si pengantar hanya berlaku layaknya mengantarkan sebuah surat. Surat dimasukkan ke dalam amplop biasa," tambahnya.

Surat tersebut diterima tanpa kecurigaan. Setelah dibuka, pemerintah kecamatan setempat baru menyadari adanya kemungkinan aksi teror. Setelah ancaman itu, pihak kepolisian setempat telah meningkatkan keamanan di Bali. Patroli dan siaga penjagaan ditingkatkan sejak Senin. 

Baca juga: '99 Persen Asli Suara Mas Bahrun Naim'

Baca juga: Begini Nasib Jenazah Para Pelaku Teror di RS Polri

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement