Selasa 19 Jan 2016 11:45 WIB

DKI Tutup 15 Klinik Kesehatan dan 7 Tenaga Medis Ditangkap

Petugas gabungan dari Imigrasi, dan Dinas Kesehatan Jakarta Selatan melakukan razia praktek tenaga medis asing di Klinik Chiropractic Indonesia di Gandaria City, Jakarta Selatan, Senin (11/1).  (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas gabungan dari Imigrasi, dan Dinas Kesehatan Jakarta Selatan melakukan razia praktek tenaga medis asing di Klinik Chiropractic Indonesia di Gandaria City, Jakarta Selatan, Senin (11/1). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI terus melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan pengawasan terhadap klinik kesehatan pengobatan tradisional yang ada di ibu kota.

"Beberapa minggu ini, kami melakukan monitoring terhadap klinik-klinik kesehatan di Jakarta. Sekarang juga masih jalan terus. Hasilnya, ada 15 klinik yang ditutup dan tujuh tenaga medis yang ditangkap," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi Priharto, Selasa (19/1).

Menurut Koesmedi Priharto, klinik-klinik tersebut ditutup karena telah melanggar izin praktek yang telah diberikan oleh BPTSP DKI Jakarta, yaitu mempekerjakan tenaga asing secara ilegal.Sampai dengan saat ini, belum ada aturan yang mengizinkan klinik kesehatan mempekerjakan tenaga asing.

"Saya tidak hapal klinik apa saja yang ditutup. Dari 15 klinik itu, diantaranya ada enam cabang Chiropractic First yang ditutup. Kemudian, klinik Medika Plaza di Hotel Kartika Chandra. Lalu, ada juga klinik body steaming yang kami tutup," ujar Koesmedi.

Sedangkan, sambung dia, tujuh tenaga medis yang ditangkap itu terdiri atas dua dokter dan dua perawat Chiropractic, satu ahli kecantikan serta dua ahli Stem Cell. Tenaga medis itu ditangkap karena tidak memiliki izin praktek, sehingga dapat dianggap ilegal.

"Pengawasan dan pemantauan terhadap klinik-klinik kesehatan di Jakarta masih akan terus kami lakukan hingga semua klinik itu tertib dalam menjalankan praktek kesehatannya. Sidak akan terus dilakukan secara rutin," tutur Koesmedi.

(Baca juga: Dinkes DKI Tutup Klinik Kesehatan di Jaksel)

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement