Selasa 19 Jan 2016 11:15 WIB

Ahok Tawarkan Bangun Apartemen di Tambora

Rep: c33/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas pemadam kebakaran mengecek sisa bangunan yang terbakar di Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (26/9) malam.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Petugas pemadam kebakaran mengecek sisa bangunan yang terbakar di Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (26/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama sempat mengusulkan pembangunan apartemen sebagai solusi kawasan padat di sekitar Tambora yang baru saja mengalami kebakaran, Selasa (19/1) dini hari.

Basuki atau biasa dipanggil Ahok mengakui kawasan padat di Tambora berpotensi selalu mengalami kebakaran. Sehingga ia menawarkan pembangunan apartemen setinggi 16 lantai sebagai solusi.

Bahkan Ahok menawarkan warga bisa memperoleh ganti rugi dengan rumus luas tanah mereka dikalikan 1,5 meter. Alhasil, seharusnya warga bisa memperoleh lahan lebih luas jika mau menerima usulan pembangunan apartemen.

"Sebetulnya kalau kawasan padat itu terus terbakar. Kita udah tawarkan solusi kalau itu tanahnya mereka kita bangun apartemen 16 lantai. Mereka bisa dapat 1,5 x dari luas tanah mereka. Katakan luas tanah mereka 100 meter itu mereka bisa dapaat tanah sertifikat 150 meter," katanya kepada Republika.co.id, Selasa (19/1).

Namun Ahok merasa heran karena warga belum bisa menerima pembangunan apartemen itu. Ahok pun mengakui dampak kebakaran yang baru saja terjadi tidak serta merta bisa langsung membangun apartemen.

Mantan bupati Belitung Timur itu menyebutkan warga yang ingin pindah ke apartemen biasanya merupakan penyewa lahan Tambora, bukan sebagai pemilik lahan. "Berarti kalau ada yang mau (bangun apartemen) itu di atas tanah org lain bukan tanah milik. Solusinya kita bangun dulu deh apartemen yang baik di tanah kita baru kita tawarin orang-orang pindah," ujarnya.

Kebakaran melanda permukiman warga di Jalan Jembatan Besi RT 04/ RW 04, Kelurahan Jembatan Besi, Jakarta Barat, pada Selasa (19/1) dini hari. Empat orang yang tewas dalam peristiwa tersebut. Diduga api muncul sekitar pukul 01.00 WIB dari rumah korban yang juga menjadi tempat usaha konveksi. Api diduga dari korsleting listrik, dan kemudian langsung membesar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement