Selasa 19 Jan 2016 10:53 WIB

Pascakontak Senjata, Warga Poso Takut Beraktivitas

Pasukan TNI melakukan patroli di kawasan yang diperkirakan sebagai tempat latihan teroris di Poso.
Foto: reuters
Pasukan TNI melakukan patroli di kawasan yang diperkirakan sebagai tempat latihan teroris di Poso.

REPUBLIKA.CO.ID, POSO -- Pascakontak senjata antara aparat gabungan TNI-Polri dan kelompok teroris Santoso di Desa Tounca dan Desa Padalembara, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, puluhan warga setempat merasa takut beraktivitas.

Nengah Mopu (50) petani warga Desa Padalembara mengaku sejak terjadinya kontak senjata, ia bersama puluhan warga lainnya masih mengalami trauma untuk mengambil hasil panen seperti coklat dan durian. Aktivitas dibatasi hanya untuk kebun yang berada tidak jauh dari rumah.

"Setelah kontak senjata, kami merasa takut untuk berkebun apalagi keluar rumah di malam hari. Namun dengan adanya pengamanan dari kepolisian rasa takut sedikit berkurang, walaupun lokasi tidak boleh jauh dari rumah," ungkapnya, Selasa (19/1).

Kepolisian gabungan dari satuan Brimob Polda Sulteng dan Brimob BKO Kelapa Dua Mabes Polri pada Senin (18/1) menggelar patroli dan penyisiran di wilayah Desa Tounca dan Desa Padalembara.

Kapolres Poso AKBP Ronny Suseno di Poso membenarkan adanya patroli tersebut. Ia mengatakan upaya pengamanan serta jaminan rasa aman warga tetap menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan pengejaran kelompok teroris pimpinan Santoso.

Ia juga mengakui, sebagian warga dalam kondisi trauma pascakontak senjata sehingga pihaknya terus meningkatkan kegiatan patroli di lokasi setempat.

"Kalau untuk menjaga masyarakat dari dulu kita terus lakukan, kita melakukan pengawalan bagi warga yang lokasi kebunnya jauh," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement