Selasa 19 Jan 2016 06:46 WIB

Kelompok Teroris Diduga Benci Ustaz Ba'asyir, Mengapa?

Abu Bakar Baasyir
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Abu Bakar Baasyir

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Tim Pembela Muslim (TPM) menduga kelompok teroris membenci ustaz Abu Bakar Ba'asyir karena setiap kali terpidana kasus terorisme itu melakukan upaya hukum selalu ada aksi teror.

"Sebelum ini (sidang peninjauan kembali) dimulai, kami sudah mewanti-wanti kepada semua pendukung ustaz Abu untuk tidak melakukan tindakan anarkis, apalagi terorisme. Itu sudah kami minta karena ustaz Abu mau fokus terhadap perjuangan-perjuangan hukum," kata Ketua Dewan Pembina TPM Mahendradatta di Cilacap, Jawa Tengah, Senin (18/1).

Mahendradatta mengatakan hal itu kepada wartawan usai berkoordinasi dengan Pengadilan Negeri Cilacap terkait sidang lanjutan terhadap peninjauan kembali yang diajukan Abu Bakar Ba'asyir. Menurut dia, persidangan yang aman dan tertib akan mendukung perjuangan hukum berupa peninjauan kembali yang diajukan Ba'asyir.

"Ini kok seakan-akan ada yang membuat (aksi teror, red.). Jadi saya berkesimpulan kemungkinan besar selama ini pelaku-pelaku terorisme benci sekali sama ustaz, atau dalang terorisme itu sebetulnya benci sama ustaz Abu Bakar Ba'asyir sebab setiap dia (Ba'asyir, red.) muncul langsung dibikinkan kegiatan, kan merugikan," katanya didampingi Wakil Ketua Dewan Pembina TPM Achmad Michdan.

Dia mengatakan bahwa Abu Bakar Ba'asyir mungkin polos tetapi tidak bodoh sehingga akan menjaga kelakuan dan tindakannya selama melakukan perjuangan hukum.

"Kita tahu kalau sedang berjuang melawan hukum, kelakuan dan tindakan dijaga, harusnya begitu. Ini malah dibikinin kegiatan (aksi teror di kawasan Sarinah), ini berarti terorisnya benci bener sama ustaz Abu," tegasnya.

Dia mengatakan bahwa sejak awal pihaknya sudah menduga, setiap kali Ba'asyir melakukan upaya hukum selalu dibuatkan sebuah kegiatan atau muncul aksi teror. Dalam hal ini, dia mencontohkan saat pihaknya mengajukan praperadilan untuk Ba'asyir muncul kejadian di Kedutaan Besar Australia dan sewaktu Ba'asyir sidang di Kemayoran terjadi bom J.W. Marriot.

"Bahkan saking polosnya, pada saat itu ustaz Ba'asyir mengatakan 'Marriot itu apa?' karena kejadian tersebut langsung dipertanyakan dan dikait-kaitkan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement