Senin 18 Jan 2016 21:07 WIB

Ini Tahapan Crisis Center Kemenpar Atasi Efek Negatif Teror Bom

Menteri Pariwisata Arief Yahya memimpin rapat Rapat Crisis Centre Bom Thamrin
Foto:
Menteri Pariwisata Arief Yahya saat memberikan sambutan persiapan FPT 2016, di Gedung Sapta Pesona Senin (11/1)

"Press conference itu penting untuk menjelaskan kepada publik, pelaku bisnis dan industri yang berada di dalam koordinasinya, untuk memberi koridor dan arah. Ada pegangan yang bisa dipercaya publik dan kredibel untuk memberikan penjelasan resmi," kata dia.

Hal tersebut mendesak karena keterangan yang cepat dan resmi akan menenangkan publik sehingga mereka bisa memutuskan untuk melakukan sesuatu atau tidak.

"Dalam kasus Thamrin lalu, kami menyampaikan bahwa polisi telah melakukan penanganan, dan dalam 5 jam sudah terkendali dengan baik. Statement ini membuat industri pariwisata merasa lega, aman dan tidak was was," katanya.

Selanjutnya adalah menghentikan sementara promosi Wonderful Indonesia. Atas pertimbangan etik, mulai pukul 16.00 WIB kala itu, seluruh tayangan promosi Wonderful Indonesia di semua channel dihentikan selama tujuh hari.

"Karena Polisi berhasil membereskan situasi, maka pukul 19.00 WIB kami mencabut penundaan promosi pariwisata itu, jadi masa hold itu cuma 3 jam saja," jelasnya.

Lalu, lanjutan langkah emergency adalah Assure Industry. Memastikan semua sektor yang berada di bawah kemenpar tetap beroperasi dengan normal.

"Kami sudah cek 14 hotel di seputar kawasan Thamrin, semua aman. Tidak ada yang cancellation, tidak ada yang check out lebih cepat. Kami sudah sudah pantau perhotelan dan penerbangan di Bali, Batam, Jogja, semua aman," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement