REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah kecil itu tampak sangat sederhana dan berada agak tersuruk dari keramaian Jalan Raya Meruya Ilir. Lokasi tepatnya adalah RT 002 RW 003 Kampung Sanggrahan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
Di rumah itulah Muhammad Ali (39 tahun), salah satu pelaku dalam insiden bom Sarinah, tinggal bersama keluarga kecilnya. Tidak ada seorang pun yang menyahut, ketika sejumlah awak media memanggil-manggil penghuni rumah tersebut.
Akhirnya, Republika.co.id mencoba menemui adik kandung Ali, A Rahman (37), yang tinggal tak jauh dari situ. Rahman menuturkan, tidak ada yang janggal dengan kehidupan kakaknya. Begitu pula selama beberapa hari belakangan, sebelum meletusnya insiden Sarinah.
Seperti kebanyakan warga di kampungnya, Ali rutin melaksanakan shalat subuh berjamaah di Masjid al-Uswah yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya. Sehabis shalat subuh, Ali sudah keluar rumah untuk mencari nafkah, mengemudi angkot jurusan Cengkareng-Citraland dari pagi hingga sore hari.
Di luar pekerjaannya sebagai sopir angkot, Ali juga memiliki pergaulan dengan masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Ia terbilang aktif terlibat dalam kegiatan kepemudaan di kampungnya.
Setiap ada acara peringatan HUT Kemedekaan RI, ia selalu ikut pertandingan sepak bola antar RT atau RW yang digelar di Kampung Sanggrahan.
"Semasa mudanya, bang Ali selalu jadi pemain andalan di kampung kami," ujar Rahman.