REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian telah mengindikasikan bom yang meledak di Jalan Thamrin memiliki kemiripan dengan bom bunuh diri di Polres Cirebon, Jawa Barat pada 2011 lalu.
Keduanya sama-sama menggunakan bahan tabung gas elpiji 3 kilogram sebagai //cassing//.
Bom Cirebon dilakukan oleh teroris kelompok Solo. Data Indonesia Police Watch (IPW) menyebutkan sejak 2010 kelompok Solo sudah merencanakan serangan teror ke Mabes Polri sebagai balas dendam karena banyaknya anggota mereka yang ditangkapi. Uji coba mereka lakukan dengan melakukan bom bunuh diri ke Polres Cirebon. Cukup banyak pihak yang terlibat dalam bom Cirebon dan sebagian sudah tertangkap.
"Namun pembuat bom Cirebon, Irwan dan Endut masih masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) hingga kini," ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Ahad (17/1).
Bom yang menggunakan tabung gas 3 kilogram pernah ditemukan polisi pada Oktober 2012 di Solo saat menggerebek rumah Abu Hanafi. Sementara itu dalam penggerebekan September 2012 di rumah Chomaedi alias Midi di Jebres, Solo, polisi menemukan bom cair dan bom pipa.
Mengingat masih banyaknya kelompok Solo yang belum tertangkap apalagi mereka sangat mahir dalam merakit bom, Polri perlu bergerak cepat memburunya.
"Supaya aksi serangan teror di tempat terbuka yang cukup spektakuler seperti yang mereka lakukan di Jalan Thamrin tidak terulang lagi," kata Neta.