Ahad 17 Jan 2016 06:50 WIB

Seluruh RSUD di Jawa Barat Diminta Siaga DBD

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Pasien demam berdarah dirawat di rumah sakit
Foto: Edy Yusuf/Republika
Pasien demam berdarah dirawat di rumah sakit

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengimbau seluruh rumah sakit umum daerah (RSUD) di setiap kabupaten/kota untuk siaga dalam mengantisipasi wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD) di musim penghujan ini. Apalagi, wabah DBD telah menelan korban jiwa di Kabupaten Indramayu.

"Tentunya rumah sakit harus siaga apalagi demam berdarah meski disegerakan pertolongannya. Telat sedikit penanganannya bisa berbahaya," ujar Deddy yang akrab disapa Demiz, akhir pekan lalu.

Demiz mengatakan, masyarakat harus waspada terhadap penyakit DBD dengan melakukan tindakan pencegahan dan deteksi dini agar tidak terjangkit penyakit tersebut. Karena, DBD ini  penyakit musiman jadi harus diisolir

"Jadi kalau ada yang terkena harus buru-buru ditangangi jangan sampai ke daerah lain," kata dia.

Menurut Demiz, deteksi dini penyakit demam berdarah diyakini bisa mencegah penyebarannya dan menyelamatkan nyawa penderita. "Kita sudah tahu bagaimana pertolongan bersama yang terkena DBD harus ditangani dan jangan sampai menyebar ke tempat lain," katanya.

Ia mengatakan, wabah demam berdarah di Provinsi Jawa Barat belum dikategorikan sebagai wabah kejadian luar biasa.

Sebelumnya, seorang anak bernama Sintia (6 tahun), warga Desa Sumberjaya, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, meninggal dunia setelah tiga hari menjalani perawatan intensif di RSUD Indramayu karena menderita demam berdarah dengue. Meninggalnya Shinta menambah korban jumlah DBD, di Kabupaten Indramayu menjadi 17 orang dari kurun waktu November 2015 hingga awal Januari 2016.

Baca juga: Waspada, Kasus DBD Meningkat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement