Ahad 17 Jan 2016 06:43 WIB

Banjir Rendam Ratusan Rumah di Mataram

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Ilustrasi Banjir
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Hujan deras di Kota Mataram sejak pukul 14.00 hingga 17.00 Wita, Sabtu (16/1) menyebabkan banjir di berbagai tempat termasuk di wilayah Batu Ringgit Utara dan Selatan, Tanjung Karang, Mataram. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa dan merendam rumah warga sebanyak 333 Kepala Keluarga (KK).

Bahkan setengahnya diungsikan ke mesjid terdekat terdiri dari lansia dan anak-anak. “Banjir merendam sejumlah rumah di pemukiman warga setelah hujan deras terjadi,” ujar Lurah  Tanjung Karang Edi Suharto kepada Republika.co.id, Sabtu (16/1) malam.

Ia menuturkan, tofografi wilayah pemukiman warga di Batu Ringgit Selatan dan Utara yang rendah daripada Kali Unus menyebabkan daerah tersebut menjadi langganan banjir. Sehingga, apabila tidak dilakukan upaya perbaikan dengan cara urug pemukiman warga maka akan tetap terkena banjir.

Selain itu, menurutnya, saat debit air naik di Kali Unus dan membawa sampah dari arah Timur menyebabkan aliran air tersumbat dan akhirnya air di kali meluber ke pemukiman warga, termasuk jembatan yang menghubungkan Batu Ringgit Selatan dan Utara yang rendah.

“Upaya kita mengatasi banjir terus melakukan gotong royong, pascabanjir kita kerahkan semua warga yang sudah sadar tapi kondisi kita di sini yang hilir maka banyak menerima sampah kiriman,” katanya.

Edi mengatakan penyempitan wilayah di Batu Dawu, Tanjung Karang disebabkan adanya bangunan liar berkontribusi terhadap banjir di Batu Ringgit. Apalagi di wilayah tersebut tidak ada aliran sungai dan sempadan. Bahkan, warga pernah meminta alat berat kepada pemerintah untuk mengeruk sungai tapi akses masuk sulit menyebabkan tidak bisa terealisasi.

Ia mengaku upaya relokasi di daerah tersebut relatif sulit sebab membutuhkan biaya yang besar dan tidak ada lokasi yang tepat. Selain itu, jumlah kepala keluarga di wilayah itu relatif banyak. Sementara, bantuan yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana hanya bersifat bantuan langsung. Untuk pencegahan relatif belum ada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement