Sabtu 16 Jan 2016 13:59 WIB

Bom Sarinah, Polisi Dinilai Tidak Kecolongan

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi melewati pos polisi yang Kamis (14/1) menjadi sasaran aksi ledakan Sarinah. Kini pos polisi tersebut ditutup sementara.
Foto: Reuters
Polisi melewati pos polisi yang Kamis (14/1) menjadi sasaran aksi ledakan Sarinah. Kini pos polisi tersebut ditutup sementara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Banyak pihak mengapresiasi langkah cepat polri dalam melumpuhkan pelaku bom Sarinah. Namun, polri juga dinilai kecolongan karena tidak berhasil mendeteksi akan ada aksi teror.

Direktur Eksekutif RIDeP, Hermawan Sulistyo menilai, aparat kemanan tidak kecolongan dalam peristiwa bom Sarinah. Hal itu terbukti, pelaku dapat dilumpuhkan dalam waktu sekian menit.

"Kecolongan itu jarak waktunya satu jam bomnya meledak semua," ujar Hermawan, di acara Talk Show Akhir Pekan Radio Sindo Trinijaya, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1).

Aparat juga tidak bisa melakukan tindakan penangkapan secara terburu-buru. Menurut Hermawan, aparat sudah mengantisipasi terkait adanya informasi kelompok pelaku bom Beiji sedang melakukan pergerakan.

"Bergeraknya kemana kan gak tahu juga," kata Hermawan.

Seperti diketahui, peristiwa pemboman terjadi pada Kamis, (14/1) sekitar pukul 10.50 WIB. Lima orang pelaku tewas ditempat. Polri memastikan bom Sarinah diduga kuat ada kaitannya dengan ISIS. Sosok Bahrun Naim disebut berada dibalik pemboman tersebut.

Baca juga, Polisi Malaysia Berisiko Alami Serangan Seperti Indonesia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement