REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapuslabfor Mabes Polri, Kombes Budi Suryanto mengatakan setidaknya sejumlah barang bukti ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) serangan teroris di Starbucks Coffee, Gedung Skyline, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (13/1).
Dari database yang berhasil dihimpun anggota kepolisian, didapati bom serupa dengan yang meledak di dalam Polresta Cirebon, Beji, dan Depok.
"Dari ketiga TKP, kami olah TKP dan berhasil mengumpulkan beberapa barang bukti apakah itu bahan peledak atau petasan dan lain-lain," ujar dia, Jumat (15/1).
Beberapa benda dan unsur bahan peledak yang didapatkan pihak kepolisian antara lain, detonator, cashing, power dan rangkaian kabel, isian bahan peledak, dan switching. Dia menjelaskan jika bom yang meledak merupakan kategori low explosive (daya ledak rendah).
Di TKP Pos Lantas Sarinah ditemukan bahan peledak berupa tabung gas elpiji tiga kilogram (cashing dari serpihan). Sedangkan pemicu terbuat dari bohlam lampu yang dihubungkan dengan aki sepeda motor.
"Berarti membutuhkan kekuatan besar dibanding baterai biasa," kata dia.
Sementara untuk memperkuat daya hancur, serbuk peledak ditambah oleh paku, mur, lempengan besi bulat sehingga sangat membahayakan sekitar.
Selanjutnya di halaman Starbucks dan dalam kafe terdapat rangkaian peledak yang hampir serupa. Namun cashing terbuat dari pipa besi yang berisi paku, mur, aki motor, dan pemicu berupa bohlam lampu.
"Bahan peledak ada juga di tubuh tersangka, dibawa yang bersangkutan, ada yang meledakkan diri dan ada yang diledakkan. Sisa sisanya juga ada menempel di tubuh dia (pelaku)," kata Suryanto.
Semua bahan baku pembuatan bom tersebut dapat diperoleh dengan cara bebas. Namun, untuk senjata masih dalam tahap pemeriksaan.
Baca juga: LIPI Temukan Dua Jenis Begonia Baru di Sumatra Utara