Sabtu 16 Jan 2016 06:32 WIB

MUI: Aksi Teror di Sarinah Melanggar Kemanusiaan

Suasana pos polisi kawasan Sarinah yang sudah ditutup pasca bom bunuh diri dan penembakan yang terjadi pada siang tadi, Jakarta, Kamis (14/1).  (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Suasana pos polisi kawasan Sarinah yang sudah ditutup pasca bom bunuh diri dan penembakan yang terjadi pada siang tadi, Jakarta, Kamis (14/1). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin menyebut aksi teror bom dan penembakan di Sarinah, Jakarta, sebagai tindakan yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan.

"Tindakan itu bertentangan dengan agama Islam dan agama-agama lainnya, serta melanggar prinsip kemanusiaan di mana tidak ada satupun ajaran agama yang menolerirnya," kata Ma'ruf lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat (15/1).

Maka dari itu, Ma'ruf mengatakan MUI mengutuk tindakan tersebut dan menyeru kepada segenap komponen masyarakat untuk menjauhi dan memerangi aktvitas-aktivitas yang mengarah pada tindakan seperti itu.

"Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan kerena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya," kata Ma'ruf mengutip Alquran Surat Almaidah ayat 32.

MUI, kata Ma'ruf, juga merasakan duka yang mendalam terhadap tragedi tersebut. MUI juga mendorong agar pemerintah menanggung semua biaya keperluan penyelenggaraan pemakaman bagi korban meninggal dan juga biaya pengobatan bagi korban luka-luka.

Menurut Ma'ruf, tindaan teror tersebut besar kemungkinan didasari pemahaman yang keliru terhadap ajaran agama sehingga memunculkan sikap radikal dan pada saatya memicu tindakan teror.

"Maka penanggulangannya tidak cukup dengan pendekatan keamanan, tapi juga dengan pendekatan pencegahan dini dan deradikalisasi. Hal ini dengan melawan pemahaman keliru tersebut dan menyebarluaskan pemahaman agama yang lurus dan moderat," katanya.

Dalam kaitan itu, kata Ma'ruf, MUI menyerukan kepada segenap komponen bangsa untuk saling bahu membahu bekerja sama melakukan tindakan pencegahan dini agar kasus serupa tidak kembali terjadi di bumi Nusantara.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan lembaga lainnya, lanjut Ma'ruf, agar tidak hanya menggunakan pendekatan keamanan, tapi juga bekerja sama dengan ormas Islam dan tokoh masyarakat untuk melakukan penanggulangan radikalisme dan terorisme melalui pendekatan agama.

Bagi umat Islam, Ma'ruf meminta agar tidak henti-hentinya berdoa kepada Allah agar Indonesia aman, tenteram dan tertib sehingga tercipta negara yang penuh berkah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement