Jumat 15 Jan 2016 21:16 WIB

Kabarnya Pelaku Teror tidak Bisa Bayar Kontrakan dan Listrik

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Teguh Firmansyah
Pelaku serangan teror di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1).
Foto: REUTERS/Veri Sanovri/Xinhua
Pelaku serangan teror di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pascaledakan bom di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, aparat kepolisian langsung mendatangi alamat warga Karawang. Ada tiga warga yang rumahnya didatangi aparat tersebut. Ketiganya diduga merupakan pelaku teroris Jakarta, Kamis (14/1) kemarin.

Selain mencari alamat Sugito, aparat juga melacak alamat Afif atau Sunakin. Afif diketahui merupakan pelaku teror Sarinah yang mengenakan kaus hitam bertopi.

Afif pernah membuat KTP dengan alamat Dusun Duren RT 16/05, Desa Duren, Kecamatan Klari. Kasi Trantib Kecamatan Desa Duren, Arif Maulana, membenarkan, bila sebelumnya pernah ada warga atas nama Afif yang tinggal di wilayahnya.

Tetapi, sejak 2010 lalu yang bersangkutan sudah pindah dari Karawang. Jadi, KTP yang di bawa polisi itu sebenarnya sudah kedaluwarsa. "Kabarnya, Afif tidak bisa membayar kontrakan dan listrik. Dia pindah pun secara diam-diam," ujarnya.

Kepala Desa Duren, Abdul Halim, mengatakan, pihaknya pernah menerima surat dari kepolisian Aceh. Dalam surat tersebut, disebutkan Afif telah tertangkap karena ikut bergabung dengan kelompok Dulmatin, Aceh.

"Saat itu, saya hendak mengantarkan surat polisi itu ke keluarganya. Tapi, keluarga Afif sudah pindah sampai sekarang tak tahu di mana rimbanya," ujarnya.

Baca juga, Warga tak Menyangka Sugito Jadi Terduga Penyerang Sarinah.

Tak sampai di situ, aparat kepolisian juga melacak pelaku lainnya. Yakni, Ajad Sudrajad, warga Perumnas Telukjambe RT 09/07 Blok S No 202, Desa Sukaluyu, Kecamatan Teluk Jambe Timur. Namun, alamat tersebut ditengarai palsu.

Ratminar (36 tahun), warga setempat, mengatakan, Kamis malam kompleksnya kedatangan polisi. Mereka menanyakan Ajad Sudrajad. Tetapi, di komplek ini tidak ada yang namanya Ajad.

"Kami sudah katakan ke Pak Polisi, nama yang dicari tidak ada di sini," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement