REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aiptu Deni, polisi korban ledakan di depan Gedung Sarinah yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dijaga oleh polisi. Kerabat Aiptu Deni, Rosehan, yang ditemui setelah menjenguk korban di RSCM, mengatakan bahwa ruangan korban dijaga oleh polisi sehingga tidak semua orang bisa masuk.
"Dia dikawal pihak polisi dan penjagaannya ketat," katanya, Jumat (15/1).
Terkait dengan kondisi Aiptu Deni, menurut Rosehan, sejumlah luka di paha dan punggung telah mendapatkan perawatan. Untuk luka di kakinya, dari keterangan yang didapatnya, telah dioperasi pada Kamis (14/1) malam dan baru keluar dari ruang operasi pada hari Jumat pukul 01.30 WIB.
Aiptu Deni, tutur dia, kini sedang diperiksa mata kanannya yang juga terkena serpihan saat bom meledak di pos polisi perempatan Sarinah.
"Belum sadar sepenuhnya, sedang pemeriksaan juga. Mau dioperasi lagi mata kanan itu," ucap Rosehan.
Menurut dia, korban didampingi istri dan anak keduanya yang berusia tujuh tahun. Ia meminta doa semua pihak agar operasi berjalan lancar dan korban segera diberi kesembuhan.
Sementara itu, Ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat juga dijaga personel TNI-Polri. Berdasarkan pantauan, personel TNI-Polri menjaga ketat ruang sembilan korban pengeboman dan penembakan, termasuk seorang warga negara Belanda dan Aljazair.