REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta agar pengamanan yang dilakukan di seluruh wilayah Ibu Kota saat ini dilakukan dengan lebih ketat dan tegas. "Pengamanan harus lebih ketat dan tegas. Jangan lunak, jangan takut lihat orang yang mencurigakan. Kalau ada orang yang mencurigakan, suruh angkat tangan, lalu ambil tindakan pengamanan," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (15/1).
Menurut Ahok, peristiwa ledakan bom di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Kamis (14/1) kemarin, terjadi karena masih lemahnya pihak pengamanan. "Kalau sudah tahu ada orang yang mencurigakan, membawa bom, langsung ambil tindakan. Masih baik kalau digiring ke pos polisi. Orang bawa bom, bawa senjata seperti itu tidak bisa cuma digiring," ujar Ahok.
Lebih lanjut, mantan bupati Belitung Timur itu pun mengaku mendukung penuh polisi beserta aparat keamanan lainnya untuk menindak tegas pelaku teror dan juga tindak kejahatan lainnya. "Jangan terlalu lunak, apalagi kalau sudah tahu siapa saja pelaku-pelakunya. Harus langsung ditindak," kata Ahok.
Seperti diketahui, pada Kamis (14/1) kemarin terjadi ledakan bom di pos polisi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Pos polisi yang berlokasi di perempatan depan gedung Sarinah itu pun rusak akibat ledakan tersebut.
Selain pos polisi, ledakan bom juga terjadi di halaman parkir kedai kopi Starbucks yang terletak di kawasan Sarinah. Akibat peristiwa ledakan tersebut, kedua ruas Jalan MH Thamrin sempat ditutup.