Kamis 14 Jan 2016 20:26 WIB

Polda Metro: Brimob Responsif Tangani Teror Sarinah

 Petugas sedang melakukan penyisiran pelaku saat terjadinya ledakan bom di gedung Jaya, Sarinah, Jakarta,Kamis (14/1).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang melakukan penyisiran pelaku saat terjadinya ledakan bom di gedung Jaya, Sarinah, Jakarta,Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Brimob Polda Metro Jaya bersenjata lengkap dikerahkan dan langsung bergerak dalam insiden di Plaza Sarinah, kawasan MH Thamrin Jakarta, Rabu (14/1).

Langkah cepat Brimob Polda Metro Jaya mengamankan lokasi kejadian sangat cepat. Dalam baku tembak, pasukan Brimob berhasil menembak mati tiga pelaku penyerangan kelompok bersenjata di Sarinah.

Tim Anti Teror Brimob juga melakukan penyergapan ke Gedung Cakrawala, tempat Starbuck dan Djakarta Teater berada. Empat pelaku berhasil ditangkap.

Pasc insiden, mereka juga melakukan penyisiran lokasi dengan menggunakan bara kuda. Hingga berita diturunkan, lokasi kejadian dalam keadaan kondusif dan terkendali. Kendati demikian, pasukan Brimob Polda Metro Jaya masih tampak berjaga-jaga.

Penyerangan yang dilakukan sejumlah orang tak dikenal di Plaza Sarinah terjadi sekitar pukul 10.45 WIB. Diawali dari ledakan di pos polisi perempatan Sarinah, berlanjut ke Djakarta Teater, persisnya di depan gerai Starbuck.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohamad Iqbal menjelaskan, atas insiden tersebut pelaku teror Sarinah yang meninggal ada lima orang. “Lima pelaku meninggal, dua karena bunuh diri sedangkan tiga lainnya akibat kontak senjata dengan petugas kepolisian (Brimob),” jelas Iqbal.

Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menyebut pelaku teror di kawasan Jalan Thamrin Jakarta terkait dengan kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS). "Tim kita sedang melaksanakan pengejaran terhadap jaringan pelaku yang sebetulnya adalah jaringan pelaku yang berhubungan dengan kelompok ISIS di Rakha," kata Tito.

Dia menyebutkan ISIS mengubah strateginya. Dulu strateginya hanya menggunakan operasi di Syria dan Irak. Tapi kemudi,an ada perintah dari amirnya, Abubakar Baghdadi untuk melakukan operasi di luar wilayah Irak dan Syria dan kemudian membentuk cabang ISIS di seluruh dunia.

"Cabang itu ada di Prancis, Eropa, Afrika Utara, Turki, termasuk di Asia Tenggara. Sel-sel ISIS yang di Asia Tenggara ada di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan lainnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement