Kamis 14 Jan 2016 17:48 WIB

Sarinah Diteror Bom, DPR akan Panggil Kepala BIN

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Karta Raharja Ucu
Tim gegana pasukan gabungan mengamankan lokasi menyusul aksi pengeboman dan aksi penembakan oleh kelompok bersenjata di Jl MH Thamrin, Kamis (14/1).
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Tim gegana pasukan gabungan mengamankan lokasi menyusul aksi pengeboman dan aksi penembakan oleh kelompok bersenjata di Jl MH Thamrin, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya menyayangkan terjadinya teror bom di Sarinah, Kamis (14/1). Padahal situasi awal 2016 diharapkan lebih aman dibandingkan tahun lalu.

Dia menilai, ada sikap kurang waspada sehingga terjadi aksi terorisme di Ibu Kota. Untuk itu, kata dia, Komisi I DPR akan memanggil Kepala BIN Sutiyoso untuk dimintai keterangan.

"BIN selaku institusi yang di-install dengan tugas untuk melakukan pencegahan dini, perlu kita mintakan klarifikasi," kata Tantowi Yahya saat dihubungi, Kamis (14/1).

Indonesia dinilai masih rentan infiltrasi paham terorisme yang berkembang di luar negeri. Apalagi, lanjut Tantowi, eskalasi politik dan keamanan luar negeri memengaruhi situasi nasional.

Sekali saja kecolongan informasi, insiden nahas bisa terjadi. Bahkan, di ring satu Ibu Kota.

"Khususnya ketika terjadi ketegangan antara Iran dengan Saudi. Kemudian, persoalan ISIS yang belum selesai. Itu membuat tingkat kewaspadaan kita harus semakin tinggi," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement