Kamis 14 Jan 2016 15:34 WIB

'Waspadai Warga Indonesia yang Baru Pulang Bergabung dengan ISIS'

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah polisi berlari menuju ke arah gedung Sarinah untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku  peledakan bom yang dilakukan sejumlah teroris, Kamis (14/1).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Sejumlah polisi berlari menuju ke arah gedung Sarinah untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku peledakan bom yang dilakukan sejumlah teroris, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ledakan bom terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) pagi. Enam korban dikabarkan meninggal dalam peristiwa tersebut.

Pengamat terorisme, Zaki Mubarrok menilai, aksi teror yang terjadi hari ini menjadi peringatan bagi Polri agar meningkatkan keamanan. Terutama melakukan pengawasan terhadap warga Indonesia yang baru pulang dari Suriah. "Polisi harus mewaspadai orang yang baru pulang bergabung ISIS. Cuma sayangnya polisi lemah," ujar Zaki saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (14/1).

Menurut Zaki, data yang dimiliki Polri terkait warga Indonesia yang baru pulang bergabung ISIS belum cukup akurat. Polisi tidak mengetahui berapa jumlah yang pulang ke Indonesia dan kemana mereka pulang.

Potensi melakukan ancaman teror bagi di Indonesia,  Zaki mengatakan, sangat terbuka. Pasalnya, di Suriah, ISIS mendapatkan tekanan dari berbagai pihak untuk berjihad. "Makanya mereka membuat front-front pertempuran baru," Ucap Zaki.

Zaki mengharapkan, ke depannya pemerintah harus memperkuat kapasitas dalam menjaga keamanan nasional. Termasuk meminta masyarakat ikut berperan dalam menjaga keamanan. Sebab, menurutnya, masyarakat lebih mengetahui, pergerakan kelompok teror. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement