Kamis 14 Jan 2016 14:22 WIB

Prancis Minta Warganya di Indonesia Waspada

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
Korban akibat ledakan tergeletak di perempatan jalan di kawasan sarinah, Jakarta, setelah terjadi penyerangan oleh sejumlah teroris ke beberapa gedung dan pos polisi, Kamis (14/1).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Korban akibat ledakan tergeletak di perempatan jalan di kawasan sarinah, Jakarta, setelah terjadi penyerangan oleh sejumlah teroris ke beberapa gedung dan pos polisi, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Prancis di Jakarta menyampaikan kepada warga negaranya agar meminimalkan perjalanan pascainsiden serangan bom di Sarinah, Jalan Thamrin. Mereka juga melarang warganya untuk mendatangi kedutaan.

"Ancaman teroris masih ada di Jakarta, silahkan meminimalkan perjalanan Anda ke kota tersebut," kata pernyataan Kedutaan Prancis di akun Twitter @FranceJakartaID, Kamis (14/1). (Enam Jenazah Tiba di RS Polri).

Kedutaan menambahkan, insiden serius masih terjadi di dekat Sarinah, lokasi ledakan bom. Mereka juga mengimbau warga Prancis untuk tidak mendatangi kedutaan, sebab lokasinya yang dekat dengan insiden ledakan.

"Insiden serius masih dekat Sarinah (Jalan Thamrin). Jangan datang ke Kedutaan," kicau Kedutaan Prancis di akun Twitternya.

Ledakan bom terjadi di Sarinah Thamrin, Jakarta. Lokasi ledakan berada tak jauh dari Kedutaan Besar Prancis di Jakarta.

Serangan bom pertama kali terjadi pada pukul 11.00 di pos polisi lalu lintas di Sarinah, Thamrin. Dari ledakan itu, satu orang luka berat dan tiga orang warga sipil menjadi korban. (Enam Jenazah Tiba di RS Polri).

Serangan kedua berlangsung pukul 11.15, tepatnya di Skyline Building atau Djakarta Teater. Tepatnya di Cafe Starbuck. Dari ledakan kedua, empat korban harus menerima luka berat.

"Hanya ada dua ledakan besar. Kalau ada terdengar ledakan lagi, itu suara baku tembak aparat dengan pelaku," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal, di depan Djakarta Theater, Kamis (14/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement