Kamis 14 Jan 2016 13:58 WIB

Setelah Serangan Paris, ISIS Disebut Mengincar Indonesia

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ilham
Ilustrasi lokasi peledakan bom Pos Polisi Sarinah, Jakarta Pusat
Foto: mardiah/Republika
Ilustrasi lokasi peledakan bom Pos Polisi Sarinah, Jakarta Pusat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepekan setelah serangan teror yang terjadi di Paris, Prancis, November silam, kelompok hacktivist internasional, Anonymous, melansir temuan terkait rencana serangan teror yang bakal dilakukan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Dalam lansiran tersebut, Indonesia disebut sebagai salah satu negara yang menjadi target ISIS.

''Prancis, Amerika Serikat, Indonesia, Italia, dan Lebanon, telah menjadi target dari ISIS,'' tulis kelompok Anonymous itu di akun twitternya, seperti dikutip Mirror, beberapa waktu lalu. (ISIS Pernah Beri Peringatan untuk Indonesia).

Bahkan, Anonymous menyebut, ISIS telah merencanakan hari teror sedunia, dimana mereka akan melakukan serangan teror di seluruh penjuru dunia secara serentak.

Berselang tiga bulan kemudian, tepatnya hari ini, Kamis (14/1), serangan teror terjadi di jantung Ibu Kota Indonesia, Jakarta. Hingga saat ini, pihak Kepolisian masih mengejar dua dari pelaku, sementara empat orang berhasil dilumpuhkan. Akibat kejadian, setidaknya enam orang dilaporkan meninggal dunia.

Kendati begitu, pihak Kepolisian belum bisa menyimpulkan jika serangan teror yang terjadi di Sarinah, Jakarta Pusat, itu dilakukan oleh kelompok ISIS. Hingga kini, pihak Kepolisian masih melakukan penyelidikan dan identifikasi terkait kejadian tersebut.

Sebelumnya, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan teror yang terjadi di Paris, Prancis. Setidaknya 128 orang meninggal dunia dan 180 orang terluka dalam serangan teror, yang terdiri dari aksi penembakan dan serangan bom.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement