REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang saksi mata pemboman di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat pada Kamis (14/1) siang melihat pelaku membawa senjata dan tanpa mengenakan topeng.
"Pelaku masih muda, membawa pistol FN, membawa ransel," kata Ruli setelah dievakuasi dari tempat kejadian di jalan Agus Salim.
Ruli mengatakan pelaku terdiri atas beberapa orang. Ia menjelaskan pelaku penembakan adalah pria dengan baju berlengan pendek, sementara teman yang lain yang menggunakan lengan panjang masuk ke sebuah kafe yang menjadi tempat pemboman.
Saksi mata lain mengatakan ada tiga pelaku bom bunuh diri yang meledakkan diri di pos kepolisian perempatan Jalan MH Thamrin di kawasan Sarinah.
Saksi mata petugas keamanan Bank Mandiri Tri Feranto mengatakan ledakan pertama dan kedua terjadi di Kedai Kopi Starbuck sekitar pukul 10.35 WIB. Selanjutnya ledakan ketiga terjadi di pos polisi yang menyebabkan seorang polisi tewas.
Setelah ledakan ketiga, saat polisi dan banyak orang berkerumun, terjadi rentetan tembakan yang mengarah pada polisi dan melukai dua korban dari kepolisian.
Tri mengatakan melihat wajah pelaku pengeboman yang kebetulan melintas di depannya dengan ciri-ciri seperti orang imigran berkulit gelap, tidak terlalu tinggi, dan masih berusia muda.
(Baca juga: Bom Meledak di Pos Polisi Sarinah)