"Gafatar dibentuk karena keprihatinan kondisi bangsa yang sudah rusak, terbukti individualisme, materialisme, korupsi, dan sebagainya, sehingga Gafatar ingin mengajak untuk bergabung bisa mengabdikan diri dengan negeri, seperti aksi sosial," ungkapnya.
Pihaknya mengajak bangsa bergotong royong kembali dengan sosialisasi ke kampung-kampung untuk belajar mengabdi kepada negeri ini, namun kegiatannya dinilai negatif oleh beberapa pihak.
"Anggota Gafatar di Jatim sebanyak 945, sedangkan di seluruh Indonesia sekitar 10 ribu. Kegiatan kami mengajak aksi sosial, namun celakanya negeri ini seperti kurang senang. Sampai pada tahun 2015, Gafatar belum mendapat SKT dari pusat dan bubar," tandasnya.
sumber : Antara
Advertisement