Rabu 13 Jan 2016 15:44 WIB

'Mantan Ketua KPK Kok Menjadi Jubir Khusus Presiden?'

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Ilham
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi (kiri) memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (12/1).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi (kiri) memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Terpilihnya mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi jangan hanya menjadi corong Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Johan Budi harus lebih aktif dan memerankan dua arah, yakni selain menjadi juru bicara Jokowi yang menyampaikan hasil kabinet, mampu menangkap suara publik dan menyalurkannya kepada Presiden,’’ kata Direktur Pukat UGM Oce Madril kepada wartawan di DPRD DIY, Rabu (13/1). (Johan Budi Pilihan yang Tepat untuk Jokowi).

Jadi, dia menambahkan, Johan Budi harus berbeda dari jubir Presiden lainnya. "Ini tantangan baru dan dia harus berbeda. Kalau menurut saya, kalau dia ditunjuk sebagai jubir Presiden kurang baik, mantan ketua KPK kok menjadi jubir khusus Presiden?’’ kata Oce yang juga dosen Fakultas Hukum UGM ini.

Karena itu, dia menambahkan, peran Johan Budi diharapkan dapat membantu Jokowi dalam memutuskan perkara pemberantasan korupsi. Selama ini, kata Oce, sekarang kebijakan Presiden dalam pemberantasan antikorupsi belum kelihatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement