REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah ketua umum dari partai pendukung pemerintah berkumpul di Istana Negara, Rabu (13/1) pagi. Mereka datang untuk menghadiri pelantikan 13 duta besar RI untuk negara-negara sahabat.
Ketum yang hadir, antara lain, Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketum Partai Hanura Wiranto, dan Ketum PPP versi muktamar Surabaya Romahurmuziy. Seusai acara pelantikan, para ketua umum partai terlihat sempat berbincang-bincang bersama di ruang makan Istana Negara.
Ditemui usai acara, Surya Paloh menyebut tak ada yang spesial di balik berkumpulnya hampir semua ketum partai pendukung di istana. Menurut dia, hal itu hanya menggambarkan komunikasi politik terjalin baik.
Paloh juga membantah ada perbincangan soal rencana perombakan kabinet. "Belum ada. Saya yakin belum ada reshuffle dalam waktu dekat ini," katanya.
Lalu, bagaimana tanggapan Paloh dengan pernyataan dukungan yang diberikan Golkar dan PPP pada pemerintah? Dia menjawab negara membutuhkan stabilitas dalam bidang politik. Karena itu, dibutuhkan dukungan dari banyak pihak untuk menyukseskan agenda pemerintahan.
Paloh pun menyatakan, Nasdem tak ada masalah jika PPP dan Golkar benar-benar merapat ke pemerintah. "Nasdem sepakat bahwa yang didahulukan kepentingan nasional kita, bukan kepentingan kelompok," ujarnya menjelaskan.