REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Tiga nelayan warga Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap yang hilang tenggelam setelah perahunya terbalik digulung gelombang laut, ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia. Secara berturut-turut, ketiga korban ditemukan di lokasi berbeda.
Siswanto alias Gubleng (50 tahun), warga Desa Banjarsari, ditemukan Senin (11/1) pukul 11.15 wib di lokasi perairan sekitar satu kilometer sebelah timur dari lokasi kejadian. Sedangkan dua lainnya, ditemukan Selasa (12/1).
Yanto (45), warga Banjarsari ditemukan pukul 00.30 wib, dan Dapil (35), warga Desa Jetis ditemukan pukul 11.00 wib. Jenazah keduanya ditemukan sudah terdampar di pantai Jetis. ''Seluruh korban sudah diserahkan pada keluarga dan dimakamkan,'' jelas Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap, Mulwahyono, Selasa (12/1).
Ia mengatakan, pencarian terhadap tiga korban nelayan tersebut dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak. Selain personil dari Basarnas Pos SAR Cilacap, juga melibatkan personel dari Tagana Banyumas, SAR Jetis, SAR Lawet Perkasa Kebumen, SAR Banyumas, Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) Banyumas, TNI/Polri, dan nelayan setempat.
Dua perahu nelayan yang sedang mencari ikan di sekitar perairan Jetis, Kecamatan Nusawungu, dilaporkan tenggelam pada Senin (11/1) sekitar pukul 06.30 wib. Kedua perahu tersebut, terdiri dari perahu Daya Asih yang diawaki Yanto (45) dan Gubleng (50), dan perahu Buana Sagu yang diawaki Titor (40) dan Dampil (35).
Kedua perahu itu dilaporkan terbalik akibat diterjang gelombang tinggi, sehingga melempatkan para awaknya. Beruntung, salah seorang nelayan bernama Titor berhasil menyelamatkan diri setelah ditolong perahu nelayan lain. Namun tiga nelayan lainnya, yang terdiri dari Yanto, Siswanto alias Gubleng, dan Dampil, hilang akibat terseret gelombang.