REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Empat kecamatan di Tangerang hingga saat ini belum mendapat layanan air bersih. Ketiadaan air baku menjadi penyebab belum adanya layanan kepada empat kecamatan.
Data yang dihimpun Republika.co.id dari PDAM Tirta Benten, Kota Tangerang, mencatat empat kecamatan yakni Kecamatan Cipondoh, Kecamatan Benda, Kecamatan Neglasari dan Kecamatan Batu Ceper.
(Baca: Empat Kecamatan Tangerang Belum Tersentuh Layanan Air Bersih)
Direktur Utama PDAM Tirta Benteng, Suyanto, mengakui adanya keterbatasan air baku untuk air bersih. "Produksi kami stabil dan cukup untuk pelanggan yang saat ini sudah ada. Ada sekitar 27.000 pelanggan kami. Namun, air baku untuk empat kecamatan baru selesai kami negosiasikan dengan pihak rekanan," jelas Suyanto di Tangerang, Selasa (12/1).
Perusahaan rekanan yang dimaksud adalah PT Moya. Sebelumnya, kerja sama dengan PT Moya gagal mencapai kesepakatan akibat nilai air baku yang dinilai terlalu tinggi dan merugikan PDAM Tirta Benteng itu. Dalam negosiasi awal, PT Moya menyatakan harga air baku Rp 3.750. Karena tak mencapai kesepakatan, tidak ada lagi proses tindak lanjut sejak 2012 lalu.
"Baru-baru ini, kami telah menyepakati harga air baku Rp 2.100/meter kubik. Nantinya, harga jual air bisa Rp 2.700/meter kubik kepada pelanggan," ungkap Suyanto.
Karena proses kesepakatan yang sempat buntu itu, beberapa pengajuan air bersih terpaksa belum direalisasikan. Suyanto mencontohkan pengajuan dari warga Bumi Cipondoh Asri pada 2013 yang belum terealisasi hingga kini.