Selasa 12 Jan 2016 06:53 WIB

Survei: Publik Mulai Puas, Desakan Reshuffle Menurun

Pelantikan menteri hasil reshuffle Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Pelantikan menteri hasil reshuffle Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai KOPI) kembali merilis hasil survei nasional. Survei dilakukan melalui telepon kepada 1.200 responden dari seluruh Indonesia.

Juru Bicara Lembaga Survei Kedai KOPI, Hendri Satrio mengatakan, sikap publik terhadap kinerja pemerintah di awal tahun, yang dilaksanakan 2 hingga 6 Januari 2016 menunjukkan tingkat kepuasan (52 persen), sedangkan yang tidak puas (45,9 persen) dan sisanya tidak menjawab/tidak tahu.

Sementara itu tekanan publik agar pemerintah Jokowi-JK melakukan perombakan (reshuffle) kabinet menurun lantaran meningkatnya kinerja kabinet Jokowi-JK. Dia menambahkan, mengacu kepada hasil survei ini, pertama kali terjadi tingkat kepuasan publik di atas 50 persen bila dibandingkan 4 kali survei yang dilakukan sebelumnya.

Baca: Fraksi PDIP Sepakati Revisi UU MD3

Dari hasil survei Kedai KOPI, tren persepsi publik tentang perlunya reshuffle kabinet yang dilakukan pada Oktober 2015 menunjukan: Perlu Reshuffle (55,8 persen), Tidak perlu (37,5 persen) sisanya tidak menjawab/tidak tahu. 

Sedangkan yang dilakukan pada Januari 2016 menunjukkan: Perlu (50,3 persen), Tidak perlu (32,9 persen) sisanya tidak menjawab/tidak tahu. 

Hendri mengatakan hasil survei ini tentu saja sangat dipengaruhi pada kejadian, peristiwa, momentum politik yang terjadi saat telesurvei dilakukan termasuk namun tidak terbatas pada poin kepuasan kepada kinerja pemerintah dan nama menteri yang diusulkan untuk di-reshuffle.

Penurunan harga BBM yang waktunya secara kebetulan bersamaan dengan waktu pelaksanaan survei nampak cukup berdampak pada tingkat kepuasan publik. Khusus untuk nama menteri, semua menteri berpeluang untuk di-reshuffle bergantung kebutuhan dan pilihan Presiden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement