REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepolisian Resor Indragiri Hulu, Riau, melacak hilangnya ribuan detonator yang biasa digunakan dalam pertambangan dari tiga gudang perusahaan pertambangan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Senin (11/1) menjelaskan, ketiga gudang yang dibobol pada Jumat (8/1) adalah Gudang Handak yang menyimpan amonium nitrat, detonator dan dinamit.
"Dari pemeriksaan diketahui setidaknya tercatat 1.307 detonator dinyatakan hilang," kata Guntur.
Ia merincikan seluruh detonator yang hilang terdiri dari 332 buah elektronik detonator dan 975 detonator setengah sekon atau 500 Ms. Dari pemeriksaan sementara diketahui pelaku mengambil barang berbahaya itu dengan cara menjebol gudang penyimpanan detonator melelalui ventilasi udara.
"Ketiga gudang dibobol dengan cara yang sama, yakni dengan membobol ventilasi udara," ujarnya.
Menurut Guntur, gudang tersebut ternyata sudah tidak lagi dijaga lantaran perusahaan pemiliki detonator, yakni PT Riau Bara Harum (RBH) itu tutup. Saat ini, Polda Riau terus berusaha mencari keberadaan detonator yang biasa digunakan untuk meledakkan area pertambangan tersebut. Dia mengatakan setiap Polres telah meningkatkan koordinasi serta terus memperketat razia di setiap perbatasan daerah.
"Kita minta masyarakat agar jangan khawatir akan peristiwa ini dan mengimbau jika menemukan orang yang mencurigakan agar segera melaporkan kepada polisi," katanya.