Senin 11 Jan 2016 17:19 WIB

Banjir Besar Ancam Indonesia Tahun Ini, Apa Penyebabnya?

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nur Aini
Rumah-rumah warga di Tangse, Pidie, dihantam banjir bandang.
Foto: Dok BMH
Rumah-rumah warga di Tangse, Pidie, dihantam banjir bandang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus memantau pergerakan cuaca berikut anomalinya, termasuk prediksi gelombang basah La Nina. Anomali cuaca tersebut diperkirakan datang pada September, berbarengan dengan musim hujan 2016.

"Beberapa wilayah yang berpotensi banjir akibat La Nina dengan skala rendah diprediksi terjadi di wilayah Sumatera bagian barat dan utara," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mulyono R Prabowo dalam Diskusi El Nino di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin (11/1).

Banjir skala menengah dan tinggi diprediksi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia di wilayah Papua bagian barat dan timur. Namun pemantauan secara detail soal La Nina belum dapat terpaparkan. Namun ia melihat dampak La Nina akan terasa khususnya di daerah dengan topografi curam. Longsor lebih mudah karena tanahnya gembur.

Banjir akibat La Nina juga akan terjadi di kawasan perkotaan, bergantung kawasan tersebut apakah didukung oleh penyerapan dan drainase yang baik atau tidak. Penyebabnya juga bisa berasal dari banjir kiriman kawasan lain.

"Yang paling parah kalau ada pasang air laut," ujarnya. Jika itu terjadi, pompa dan drainase yang baik sulit mencegah banjir di kota. Prediksi tersebut telah disampaikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di pusat dan daerah untuk diantisipasi jika terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement