Senin 11 Jan 2016 13:36 WIB

Teriakan ‘Huuu’ untuk Fadli Zon yang tak Etis dari Kader PDIP

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.
Foto: Republika/Wihdan
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP seketika riuh saat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fadli Zon disebut dalam sambutan penghormatan Ketua Umum PDIP Megawati pada Ahad (10/1). Saat Mega menyebut nama Fadli Zon, ribuan kader PDIP langsung meneriaki Fadli dengan nada yang mengandung cemoohan.

“Huuu...” sorak kader PDIP yang memerah di Hall D Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran.

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai teriakan itu tak etis dilakukan. Ia mengatakan, seharusnya PDIP tak mempermalukan tamu karena hal itu menunjukkan betapa kualitas tuan rumah.

“Saya juga diundang, orang luar dan partai juga diundang. Jadi, kalau orang diundang dan orang tersebut datang, itu namanya tamu. Apa yang harus ditunjukkan oleh tuan rumah terhadap tamu?” kata Siti menanggapi teriakan kader PDIP yang dianggapnya tidak etis tersebut.

Teriakan "Huuu" dalam acara tersebut kembali mengingatkan Siti tentang tata krama dan nilai-nilai dalam bermasyarakat dan berorganisasi, baik itu organisasi kemasyarakatan, sosial keagamaan, maupun organisasi politik.

“Tata krama itu harus ada. Kalau tidak ada tata krama, itu namanya Pasar Tanah Abang,” ujarnya, Senin (11/1).

Ia pun mengkritik kebiasan buruk meneriaki atau mencemooh orang lain harus diperbaiki. Menurut Siti, PDIP harus segera melakukan transfer nilai-nilai kepada ribuan kadernya. Apalagi, kebiasaan tersebut tidak hanya sekali terjadi dalam forum resmi PIDP. Kejadian hampir serupa juga pernah terjadi saat acara Kongres PDIP yang digelar di Denpasar, Bali, tahun lalu.

“Kalau ada orang yang Anda undang ke rumah Anda dalam suatu acara, masak diteriakin? Logikanya itu ke sana. Dalam Islam seperti itu, dihormati. Ada hitungan harinya, 3 hari itu tamu,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement