REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Seorang pecinta lingkungan sekaligus pengamen jalanan menumpahkan beberapa karung sampah di depan kantor Bupati Kabupaten Tasikmalaya.
Ia melakukan hal tersebut sebagai bentuk aksi unjukrasa kepada Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya. Sebab, ia menilai kinerja pemerintah dalam menanggulangi masalah kebersihan sangat lambat.
Ia melakukan aksi unjukrasa tersebut hanya seorang diri. Ia membawa beberapa karung sampah dengan mobil bak terbuka ke depan kantor bupati. Kemudian ia menumpahkan sampah-sampah berbau tidak sedap itu di halaman parkir. Sambil berorasi ia bernyayi lagu-lagu dengan nada sindiran.
Irdas seorang pengamen jalanan sekaligus pecinta lingkungan di Tasikmalaya, usai melakukan aksi unjukrsanya mengatakan, ia kecewa dengan keterlambatan penanganan sampah oleh pihak pemerintah.
Sebab, hari ini merupakan hari kesembilan penutupan tempat pembuangan akhir (TPA) oleh masyarakat di Kampung Cioray, Desa Sukasukur, Kecamatan Mangunreja.
Tujuan masyarakat menutup TPA di Kampung Cioray, dikatakan Irdas, masyarakat menginginkan ada perbaikan jalan menuju TPA. Sebab, jalan menuju TPA kondisinya sangat rusak dengan kontur jalan yang naik turun dan berbatu. Kondisi jalan tersebut tentu sangat berbahaya bagi para penggunanya.
"Akses menuju jalan ke TPA sangat membahayakan," kata Irdas kepada Republika, Senin (11/1).
Menurut Irdas, masyarakat yang tinggal sepanjang jalan menuju TPA tidak menuntut jalan tersebut harus dibangun dan dihotmix.
Masyarakat hanya ingin jalan tersebut diperbaiki saja agar aman untuk dilalui. Masyarakat juga ingin melihat kesungguhan pemerintah dalam menajalankan tugas dan fungsinya.
"Tapi ini seperti pemerintah menutup mata padahal permasalahannya sampah itu tidak bisa disepelekan," kata Irdas.
Irdas menegaskan, pengelolaan sampah di suatu daerah menyangkut wibawa pemerintah dan wibawa daerah. Terutama menyangkut masalah kesehatan. Pengelolaan sampah dan kebersihan di suatu daerah merupakan cermin pemerintah.
Jadi, jika di suatu kota kotor dengan sampah, bisa diketahui di dalamnya seperti apa. Namun, mudah mudahan tidak seperti itu.
Seorang diri, Irdas kemudian dipersilahkan Asda II Bidang Ekonomi dan Pembangunan menyampaikan pesannya. Di ruangan kantor Asda II, Irdas menuntut pemerintah menunjukan kesungguhannya dalam mengelola sampah. Tujuannya agar masyarakat juga tahu bahwa pemerintah sungguh-sungguh dalam bekerja.
Asda II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Pemkab Tasikmalaya, Henry Nugroho mengatakan, pihaknya sesegera mungkin akan mengerahkan semua SKPD terkait.
Masalah pengelolaan sampah dan perbaikan jalan akan sesegera mungkin ditangani. Pihaknya juga akan sesegeramungkin melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat yang ada di dekat lingkungan TPA.
Sementara, untuk pembangunan jalan sendiri sudah dianggarkan dianggaran 2016. Saat ini sedang proses lelang. Namun, sambil menunggu semua itu berjalan, pemerintah akan memperbaiki jalan menuju TPA agar pengangkutan sampah bisa segera berjalan kembali.
Usai melakukan pertemuan dengan Asda II, Irdas kembali mengungkapkan, mudah-mudahan pemerintah bertindak cepat bukan karena aksi yang dilakukannya. Ia berharap, pemerintah bekerja cepat karena lahir dari hati nurani mereka, bukan karena mendapat tekanan darinya.
Dalam hal ini, dijelsakan Irdas, masyarakat yang ada di sekitar TPA tidak masalah sampah dibuang di sana. Tapi TPA harus dibangun dengan layak dan dengan standar nasional. Sambil menunggu proses pembangunan TPA, masyarakat menuntut ada perbaikan jalan menuju ke sana.
"Jangan sampai sampah ini hanya dibuang lalu dibakar karena asapnya dapat meneyebabkan pencemaran udara," ujar Irdas.