REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota ahli PKS, Fahri Hamzah, menolak untuk mundur sebagai kader PKS. Dia beralasan dirinya belum pernah menerima selembar surat apapun dari kader PKS yang meminta dirinya mengundurkan diri.
"Hanya memang pernah ada pembicaraan pribadi dengan Ketua Majlis Syuro PKS. Namun, karena permintaan bersifat pribadi, maka saya memberikan tanggapan secara pribadi," ujar Fahri dalam siaran pers, Ahad (10/1).
Menurut Fahri, permintaan mundurnya dia bukan berasal dari keputusan lembaga atau institusi partai. Sehingga, dia enggan untuk mengungkapnya kepada publik.
Tuduhan adanya kader yang meminta dirinya mundur, menurutnya, adalah pembunuhan karakter. Fahri juga merasa terganggu saat melaksanakan tugasnya sebagai pejabat publik.
Selain itu, terkait evaluasi Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) DPP PKS, dia membantah telah melakukan kesalahan. Hingga saat ini dia tidak pernah melakukan kesalahan dan pelanggaran hukum serta peraturan partai.