Jumat 08 Jan 2016 22:14 WIB

JK: Pengeboran Sumur Baru Lapindo untuk Bayar Utang

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ilham
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wapres Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat kabinet terbatas membahas aturan cuti bagi jajaran pejabat negara di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/1).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wapres Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat kabinet terbatas membahas aturan cuti bagi jajaran pejabat negara di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai pengeboran sumur baru PT Lapindo Brantas di Porong, Sidoarjo dilakukan untuk membayar utang kepada pemerintah. Dengan melakukan pengeboran di sumur baru, maka PT Lapindo bisa mendapatkan pemasukan.

"Justru mesti begitu agar dia bisa bayar utang. Kan ini pemerintah talangan. Jadi supaya aman bor, ya dana talangan. Gimana bayar kalau tidak bor," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (8/1).

Menurut dia, jika SKK Migas telah memberikan izin, maka pengeboran sumur baru dapat dilakukan. Izin diberikan setelah dipertimbangkan aman. "Karena itu saya katakan kalau SKK Migas izinkan dan aman, ya bisa. Dulu ditenggarai ada kesalahan cara atau bencana alam, kita tidak jelas," kata dia.

Lebih lanjut, ia juga menegaskan pemerintah telah membayarkan dana talangan sebagai bentuk ganti rugi kepada masyarakat yang terdampak akibat luapan lumpur Lapindo.

PT Lapindo Brantas berencana melakukan pengeboran sumur Tanggulangin 1, Desa Kedungbanteng, Sidoarjo, Jawa Timur. Kapasitas sumur ini diperkirakan mencapai lima juta meter kubik per hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement