Jumat 08 Jan 2016 21:30 WIB

Tahanan Kabur, Ditjen Pas: Lapas Abepura Sudah Overload

Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: M Akbar
Ilustrasi tahanan kabur
Foto: BBC
Ilustrasi tahanan kabur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 14 narapidana berhasil melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Abepura, Jumat (7/1). Ke-14 tahanan itu adalah Feli Tabuni, Detfin Togotli, Jhon Uaega, Andius Karoba, Darius Duga, Lapis Wendik, Jefran Efrin Oagay, Derius Wanimbo, Iwan Itlay, Hendrik Joke, Yanuarus Muyak, Eki Dabi, Yogor Telengen, Usmin Telengen.

Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas Kemkumham), Akbar Hadi, mengakui bila Lapas Abepura saat ini kondisinya sudah over kapasitas. Jumlah petugas regu pengamanan, kata dia, juga tidak berimbang dengan jumlah penghuni lapas.

"Lapas Abepura sudah overload," kata Akbar saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (8/1).

Akbar mengatakan dari data yang ada, saat ini jumlah penghuni Lapas Abepura mencapai 405 tahanan. Sementara itu, lanjut dia, kapasitas lapas hanya diperuntukan untuk menampung sebanyak 230 tahanan.

"Petugas jaga, satu regunya hanya berjumlah lima orang," ujar Akbar.

Oleh karena itu, lanjut Akbar Ditjen PAS menghimbau kepada para Kalapas untuk senantiasa menjalin koordinasi dengan pihak pengamanan setempat. Menurut dia, hal itu dilakukan untuk dapat memperkuat pengamanan dilingkungan sekitar lapas.

Terkait kaburnya 14 narapidana tersebut, lanjut Akbar, saat ini Kalapas Abepura sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian setempat untuk melakukan pengejaran.

"Mereka juga telah menyebarkan foto-foto identitas para napi yang lari," katanya.

Selain itu, Kalapas juga mengimbau kepada masyarakat khususnya pihak keluarga untuk dapat membujuk dan melaporkan ke pihak yang berwajib apabila menemukan para napi tersebut.

Akbar menambahkan, untuk menghindari kejadian serupa, Ditjen Pas akan membuat kajian terhadap seluruh lapas.

"Seperti perlunya pintu utama dengan menggunakan elektronik. Sehingga tidak mudah untuk bisa keluar masuk lapas, harus melalui prosedur elektronik bila akan menuju akses pintu utama," ujarnya.

Ditjen Pas juga akan segera mendalami kejadian tersebut. "Setelah dilakukan pendalaman, baru kita ambil langkah, penanganan masalah, SDM, sarpas dan lainnya," kata Akbar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement