Jumat 08 Jan 2016 18:54 WIB

Keluarga Sebut Polisi Lamban Tangani Kasus Allya Siska

Malpraktik, ilustrasi
Foto: zizzahaz.wordpress.com
Malpraktik, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga dari Allya Siska Nadya yang meninggal dunia akibat dugaan malpraktik setelah melakukan terapi di klinik Chiropractic First, mengkritik kinerja polisi. Keluarga menilai polisi lamban menangani kasus Allya.

"Kenapa tidak dari dulu. Baru Januari ini dilakukan pencekalan terhadap terapis asal Amerika Serikat (AS) Randall Cafferty. Itu sia-sia," kata ayah dari Allya, Alfian Helmy Hasjim dalam konferensi pers terkait kasus dugaan malpraktik yang dilakukan 'Chiropractic First and Nerve Clinic' terhadap Allya, di Jakarta, Jumat (8/1).

Ia menyatakan, Randall Cafferty saat ini sudah berada di negara asalnya, Amerika Serikat sehingga dirinya menganggap penyelidikan saat ini sia-sia. Ia berharap Kepolisian, khususnya Polda Metro Jaya terus mengawal kasus tersebut sampai penyebab meninggal putrinya bisa diketahui.

"Semoga Randall bisa dihadirkan untuk memberikan keterangan terkait meninggalnya putri saya," ucap Helmy.

Kuasa Hukum Keluarga Allya Siska Nadya, Rosita P Radjah menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat Allya selesai menjalani terapi di klinik tersebut pada awal Agustus 2015 lalu. Setelah menjalani terapi pertama, kata dia, Allya justru mengeluh bagian lehernya semakin sakit.

"Pihak keluarga pun lantas membawa Allya ke Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI). Dan hasilnya, dokter mendiagnosis bahwa pembuluh darah di bagian leher Allya pecah hingga akhirnya dia meninggal di RSPI pada 7 Agustus 2015," ucap Rosita.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement