Jumat 08 Jan 2016 11:20 WIB

Patung Soekarno-Hatta Dipindah dari Bandara

Pekerja menggunakan alat berat melakukan persiapan pemindahan Patung Proklamator Soekarno-Hatta di Jalan Raya Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (7/1).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pekerja menggunakan alat berat melakukan persiapan pemindahan Patung Proklamator Soekarno-Hatta di Jalan Raya Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Sejak tanggal 8 Januari 2016 tepat pukul 24.00 WIB, atau besok pada tanggal 9 Januari 2016 di waktu yang sama, PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan pemindahan patung Soekarno-Hatta ke lokasi lebih strategis yakni di bundaran menuju Terminal 3.

Sehingga patung dapat terlihat dari segala arah. Pemindahan patung yang telah menjadi ikon kebanggaan Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini juga terkait dengan pengembangan bandara yang telah menjadi rencana induk atau grand design.

Head of Project Management Unit Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Agung Sedayu mengatakan lokasi baru patung Soekarno-Hatta akan membuat patung tersebut lebih terlihat dari segala penjuru, menjadikan ikon ini akan semakin menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia dan tentunya mempertegas keberadaan patung sebagai landmark bandara.

“Terkait dengan pemindahan patung ini, kami juga telah memohon izin kepada ahli waris dari Bapak-bapak Proklamator kita dan mendapat restu," kata Agung Sedayu dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (8/1).

Adapun  bekas lokasi patung akan dibangun east cross taxiway guna mempercepat perpindahan pesawat dari runway 1 ke runway 2 dan sebaliknya. Dengan adanya east cross taxiway maka diharapkan akan meningkatkan pelayanan kepada penumpang khususnya dalam hal ketepatan waktu keberangkatan maupun kedatangan pesawat.

"Sebagai bagian dari pengembangan, kami akan mewujudkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai Art Cultural Airport, dengan menampilkan sejumlah patung yang merupakan hasil karya dari seniman Indonesia, di antaranya adalah Patung Garuda yang akan menyambut masyarakat di pintu masuk bandara," tambah Agung Sedayu.

Di samping memperhatikan estetika, pengembangan bandara juga fokus pada aksesibilitas, khususnya menyusul segera beroperasinya Terminal 3 Ultimate yang berkapasitas 25 juta penumpang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement