Jumat 08 Jan 2016 09:09 WIB

Jarang Hujan, DBD Mulai Mengganas

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Andi Nur Aminah
Nyamuk demam berdarah.
Foto: AP
Nyamuk demam berdarah.

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Awal musim hujan serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) mengganas di sejumlah daerah. Belasan warga Desa Drono, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten menjadi korban keganasan gigitan nyamuk aedes aegypti. Seorang Balita dilaporkan meninggal akibat terkena DBD.

Korban bernama Khansa Kamika Izzatunisa (4 tahun) putri pasangan Darwanto dan Retno.''Dia meninggal dunia pukul 08.00 WIB,'' kata Mardimin, Ketua RT 02, RW 10, Dukuh Gatak Ceper, Desa Drono, Kecamatan Ngawen, Jumat (8/1).

Camat Ngawen Anang Widjatmoko ikut melayat ke rumah Khansa. Dia mengaku sudah menemui keluarga Khanza, namun saya belum mendapat surat tembusan dari rumah sakit, apakah itu karena DBD. "Tapi, ada indikasi DBD," katanya.

Akibat musibah itu, masyarakat diminta melakukan pembersihan sarang nyamuk (PSN). Serangan nyamuk DBD kini cukup mengganas. Tercatat ada 17 korban yang didominasi anak-anak keluar masuk rumah sakit dengan gejala DBD.

Menurut Mardimin, semenjak enam bulan terakhir belasan warga di 6 RT dari 2 RW, secara bergantian keluar masuk rumah sakit. Gejalanya, seperti DBD. Dari jumlah itu, 15 orang di antaranya anak-anak. Sedang sisanya dewasa. Saat ini masih ada lima anak yang menjalani rawat inap.

Warga minta upaya fogging dari Puskesmas lewat pemerintah desa. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut. Menurut Mardimin, laporan baru di tingkat desa sedangkan dari pihak rumah sakit akan memberi keterangan ke desa. "Baru desa yang menindaklanjuti ke Dinas Kesehatan Kabupaten. Tapi Hingga sekarang belum ada tindakan apa-apa," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement