REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program kerja di sektor pertanian akan menjadi salah satu agenda pada rapat kerja nasional (Rakernas) I PDI Perjuangan yang akan diselenggarakan di Jakarta Internastional Expo, Kemayoran, Jakarta, pada 10-12 Januari 2016.
"DPP PDI Perjuangan akan menyampaikan program kerakyatan di sektor pertanian pada forum Rakernas, dalam upaya kesejahteraan rakyat," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Buruh, Tani, dan Nelayan, Mindo Sianipar, di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (7/1).
Mindo menjelaskan, jumlah petani di Indonesia dari tahun ke tahun terus menurun, karena pendapatannya terus merosot. Lahan pertanian di Indonesia, kata dia, terus menyusut karena berubah menjadi permukiman, sarana komersial dan sebagainya.
"Penghasilan petani saat ini rata-rata hanya sekitar Rp500 ribu per bulan," katanya.
Menurut dia, pendapatan petani yang rendah tersebut tidak sebanding dengan pengeluaran yang harus mereka keluarkan dalam mengolah lahan pertanian.
Dalam menyambut ulang tahun ke-43 PDI Perjuangan, menurut Mindo, PDI Perjuangan akan fokus membahas program kerja partai yang terkait langsung dengan rakyat, yakni di sektor pertanian.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Indonesia memiliki lahan pertanian yang luas tapi rakyatnya yang berprofesi sebagai petani masih banyak yang hidup miskin.
"Persoalan di sektor pertanian ini, menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa," katanya.
Hasto menambahkan, Rakernas I PDI Perjuangan akan diikuti oleh pengurus DPD PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia maupun kepala daerah dari PDI Perjuangan.
Menurut dia, para kepala daerah akan dimintai pandangan dalam mengatasi persoalan pertanian di daerahnya