REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengumpulkan seluruh Kepala Desa (Kades) se- Purwakarta dalam kerja cepat yang dilakukan di awal tahun 2016. Kepada ratusan kades yang hadir, disampaikan agar jangan takut menggunakan dana desa untuk program padat karya dan mempercepat kesejahteraan desa.
"Tidak perlu takut gunakan dana desa. Justru dengan dana desa ini, kalau dibelanjakan untuk program desa akan membantu pembangunan nasional," ujar Menteri Marwan saat berdialog dengan para kades di Pendopo Kabupate Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (7/1).
Menteri Desa pertama sejak Indonesia merdeka ini mengatakan, ada banyak ketakutan para kades dan perangkat desa dalam menggunakan dana desa. Bahkan ada upaya menakut-nakuti kades dalam memakai dana desa sehingga program berjalan lambat. "Saya tegaskan, jangan takut dari kepolisian juga sudah karena kapolri dan kejaksaan agung membuat surat agar tidak lajukan kriminalisasi kepada kades yang memakai dana desa," ujarnya.
"Kapolri sudah minta agar kapolres tahan diri menangani kasus yang bersinggungan langsung dengan kades" jelas Menteri Marwan.
Tokoh asal Pati, Jawa Tengah ini juga menyatakan bahwa pihaknya sangat serius mengupayakan agar dana desa diipakai dan disalurkan dengan benar. Ini sangat penting karena penyerapan dana desa akan membuat berdampak positif bagi pertumbuhan ekobomi nasional.
Terkait kemungkinan adanya penyimpangan dana desa, Menteri Marwan menegaskan bahwa sudah ada sistem pengawasan berlapis dan upaya-upaya yang sifatnya preventif. Sudah ada BPKP yang tersebar di desa-desa untuk penyiapan audit yang benar. Juga ada pendamping desa. Juga ada pemkab yang ikut mengarahkan.
"Jadi berlapis pengawasannya. Bahkan kajari kabupaten juga melakukan pelatihan bagaimana agar dana desa dipakai sesuai koridor. Langkah preventif sudah dilakuakan terus," kata Menteri kelahiran Pati, Jawa Tengah.
Menteri Marwan mengingatkan bahwa komitmen pemerintahan Jokowi-JK dalam menempatkan desa sebagai pondasi pembangunan nasional sudah sangat kuat. Bahkan postur APBN juga sudah memihak ke daerah, karena dana transfer daerah terus meningkan dan mencapai angka tertinggi sampai sejauh ini.
"Nilai dana transfer daerah itu sudah mencapai Rp700 triliun. Ini sejarah paling tinggi dan bentuk komitmen bahwa pembangunan nasional dimulai dari daerah dan desa," tukas Menteri Marwan.
Pada kesempatan sama, Bupati Purwakarta Dedy Mulyadi mengatakan, program untuk desa membangun memang terus dijalankan dan dengan penuh inovasi. Tujuan utamanya adalah agar desa bisa sejajar dengan kota dalam hal pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya.
"Intinya mah, bagaimana desa itu bisa sama dan sejajar dengan kota. Desa menjadi makmur dan tidak ada ketimpangan," ujar Dedy.