Kamis 07 Jan 2016 16:53 WIB

Angin Kencang Landa Empat Desa di Cilacap

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Angin kencang. Ilustrasi
Angin kencang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Hujan lebat disertai angin kencang melanda empat desa di dua kecamatan Kabupaten Cilacap, Rabu (6/1) sore. Akibat bencana tersebut, puluhan rumah mengalami kerusakan. "Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam bencana tersebut. Namun cukup banyak rumah yang mengalami kerusakan," jelas Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara, Kamis (7/1).

Berdasarkan data yang dia terima, jumlah rumah yang roboh ada satu unit di Desa Cinyawang Kecamatan Patimuan. Selain rumah roboh, ada tiga rumah yang mengalami rusak berat, satu rumah rusak sedang dan 27 rumah mengalami rusak ringan. "Rumah-rumah yang mengalami kerusakan tersebut, selain berada di Desa Cinyawang Kecamatan Patimuan, juga ada di Desa Kaliwungu, Desa bumireja dan Tambakreja Kecamatan Kedungreja," jelasnya.

Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat Desa Cinyawang, Asep Saefudin mengatakan bencana angin kencang yang melanda desanya, terjadi sekitar pukul 16.00 WIB bersamaan dengan hujan lebat. "Rumah yang rusak, ada di dua dusun," katanya. 

Dia menyebutkan, angin kencang juga sempat menyebabkan aliran listrik di wilayahnya sempat padam. Kalakhar BPBD Cilacap Tri Komara menyebutkan, pihaknya sedang menyiapkan bantuan bagi warga yang rumahnya mengalami robih dan rusak berat. "Kita akan minta bantuan untuk ke Pemprov Jateng," jelasnya.

Dia juga menyebutkan, untuk Sungai Cijalu di Desa Jambu, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap yang aliran airnya tersumbat akibat tebing yang longsor, pihaknya akan segera mengatasi. "Kita sudah koordinasi dengan TNI untuk mengatasi masalah itu," jelasnya.

Menurutnya, sekitar 150 personil dari TNI, BPBD dan masyarakat, akan dikerahkan untuk mengeruk timbunan tanah yang longsor. Rencananya, upaya membuka 'bendungan' dari timbunan longsor tersebut, akan dilaksanakan Sabtu (9/1). Alat berat juga akan dikerahkan untuk mengatasi bencana tersebut. 

Seperti diketahui, tebing sungai yang longsor di Desa Jambu, telah menyebabkan aliran air sungai Sijalu tersumbar. Lebar sungai yang semula 10 meter, saat ini hanya tingga tersisa 3 meter. Jika hujan deras turun di hulu sungai, dikhawatirkan aliran air sungai yang tidak lancar akan menimbulkan banjir bandang pada pemukiman warga yang ada di sekitarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement