Kamis 07 Jan 2016 14:52 WIB

Rel Kereta Lampung-Palembang Rawan Longsor

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ilham
Rel Kereta (ilustrasi).
Foto: Republika/ Wihdan
Rel Kereta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Musim penghujan bulan ini, membuat PT KAI Subdivre III.2 ekstrakeras menjaga rel Kereta Api yang rawan longsor di jalur Stasiun KA Tanjungkarang (Bandar Lampung) – Kertapati (Palembang), Kamis (7/1). Sehari sebelumnya, jalur rel kereta api KM 67.7 Kampung Fajar Bulan, Sulusuban, Kecamatan Gunungsugih, Kabupaten Lampung Tengah, longsor.

 

“Kami tempatkan sejumlah petugas di titik rawan longsor, untuk mewaspadai rel yang anjlok,” kata Manajer Humas PT KAI Subdivre III.2 Tanjungkarang, Muhaimin, Kamis(7/1).

 

Menurut dia, ada lima titik rawan longsor dan banjir yang harus diwaspadai petugas KAI di jalur rel KA Lampung - Palembang. Untuk di Kota Bandar Lampung, titik rawan karena banjir seperti di Tarahan dan Sukamenanti.

 

Sedangkan di jalur rel KA Tanjungkarang - Martapura (Sumatera Selatan), berada di titik KM 218 Gilas - Martapura. Di jalur ini, rel KA rawan anjlok. Menurut dia, KAI telah menyiapkan petugas dan peralatan untuk mengantisipasi jika terjadi tanah longsor.

 

Longsor tanah di Kampung Fajar Bulan kini sudah selesai dibaiki. KA baik KA Rajabasa dan KA Limek Sriwijaya, serta Babaranjang sudah memakai jalur itu lagi.

 

“Di jalur yang baru diperbaiki tersebut, kereta harus mengurangi kecepatan, karena tanahnya masih labil, karena baru diperbaiki,” katanya.

 

Pada Kamis (7/1) pagi, KA Rajabasa II tujuan Tanjungkarang - Kertapati sudah bisa lewat seperti biasanya. Selain itu, KA Babaranjang juga sudah melintas, namun dengan mengurangi kecepatan.

 

Pada rel KA yang anjlok, petugas membuat penahan dari balok di bawahnya. Kemudian dicoba dengan kereta kosong. Setelah padat, baru KA penumpang bisa lewat di jalur ini. Saat ini petugas dan peralatan masih siaga di lokasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement