Kamis 07 Jan 2016 14:08 WIB

Pulang Syukuran Pernikahan, 118 Warga Sukabumi Keracunan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
keracunan makanan
Foto: ANTARA/ Saiful Bahri
keracunan makanan

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 118 warga di Desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, mengalami keracunan massal, Rabu (6/1) sore. Mereka rata-rata mengalami gejala keracunan seperti mual-mual, muntah, dan lemas setelah mengonsumsi makanan yang disajikan dalam acara syukuran pernikahan warga.

Peristiwa keracunan itu terjadi di Kampung Cipanca RT 01 RW 02, Desa Bantargerbang, Kecamatan Bantargadung.

"Warga mulai merasakan gejala keracunan sekitar pukul 14.00 WIB," ujar Kepala Puskesmas Bantargadung, Ina Herlina, kepada Republika.co.id, Kamis (7/1).

Korban keracunan, lanjut dia, awalnya dibawa ke puskesmas pembantu (pustu) yang ada di Desa Bantargebang sekitar pukul 16.30 WIB. Namun, semakin malam jumlah korban semakin banyak dan akhirnya mereka dibawa ke Puskesmas Bantargebang untuk mendapatkan perawatan medis.

Menurut Ina, hingga Rabu malam, tercatat sebanyak 118 warga yang mengalami keracunan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 35 orang harus mendapatkan perawatan di puskesmas dan 79 warga sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik.

Sementara, empat korban keracunan lainnya terpaksa dirujuk ke RSUD Palabuhanratu karena membutuhkan penanganan serius.

Selain menangani korban keracunan, kata Ina, petugas puskesmas juga mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab terjadinya keracunan. Sampel yang diambil, yakni daging ayam, mi, dan bihun. Selain itu, petugas juga akan memeriksa sumber air yang digunakan untuk mengolah makanan yang dikhawatirkan tercemar oleh bahan pestisida atau yang lainnya.

"Sampel ini akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium Kimia Farma yang ada di Bandung," ujar Ina.

Nantinya, hasil pemeriksaan akan memastikan penyebab keracunan terhadap ratusan warga tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement