REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 3,2 juta orang pada tahun ini.
Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunung Kidul?Hary Sukmono di Gunung Kidul, Rabu (6/1), menyebutkan dari 3,2 juta wisatawan tersebut, sebanyak 2,8 juta wisatawan yang masuk ke objek yang berbayar dengan target pendapatan asli daerah (PAD) Rp 22,6 miliar.
"Penghitungan wisatawan di Gunung Kidul didasarkan pada banyaknya wisatawan yang datang ke Gunung Kidul dan membayar retribusi," kata Hary.
Ia mengatakan bahwa tingginya target wisatawan itu didasarkan pada meningkatnya jumlah kunjungan wisata setiap tahunnya yang mengalami peningkatakan signifikan.
"Kami berani pasang tinggi karena melihat tren wisatwan ke Gunung Kidul meningkat terus setiap tahunnya," katanya.
Hary mengatakan bahwa pada tahun 2015 tercatat 2,64 juta wisatawan yang masuk ke Gunung Kidul. Padahal, belum semua objek wisata ditarik retribusi, seperti Kampung Emas Plumbungan, Patuk, Embung Batara Sriten, Desa wisata Bobung, dan beberapa objek lainya. "Kalau diakumulasi bisa lebih dari tiga juta wisatawan," katanya.
Untuk itu, dia optimistis realisiasi kunjungan wisata bakal mendekati target kunjungan wisata DIY, yaitu menyentuh angka di atas 3.000.000 wisatawan.
Dari data di Disbudpar DIY, pada tahun 2014 tercatat sebanyak 1,59 juta wisatawan berkunjung ke Gunung Kidul. Dari jumlah tersebut berhasil menyumbangkan Rp15,4 miliar. Kemudian, pada tahun 2015 sebanyak 2,64 juta wisatawan dengan memberikan PAD sebesar Rp 20.980.000.000,00. "Kami yakin dapat tercapai," katanya.