REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ratusan siswa rombongan peserta Tafakur Alam tiba di SMPIT Darussalam, Perumahan Taman Wanasari Indah RT 01/02, Wanasari, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Rabu (6/1) siang telah dipulangkan dari Kepulauan Seribu. Pemulangan mereka terkait peristiwa tenggelamnya 6 siswa yang menewaskan Hilman Shandika (12 tahun), Selasa (5/1).

Isak tangis ratusan wali murid pecah ketika rombongan tiba pada sekira pukul 13:30 WIB. Mereka sudah menunggu di sekolah sejak pagi lantaran sempat tersiar kabar bahwa tidak sedikit anak-anak yang menjadi korban tenggelam. Para siswa yang tampak lelah tersebut langsung dikumpulkan di aula sekolah untuk diabsen. Satu per satu dari mereka dijemput orang tua pulang ke rumah.

Hartono (40 tahun) salah satu orangtua murid yang mengikuti kegiatan mengatakan, sudah sejak pagi ia menunggu. Setelah berkomunikasi dengan wali kelas, ia tahu para peserta kegiatan tafakur alam yang digelar sekolah hari ini dipulangkan. Menurut jadwal, peserta seharusnya tiba esok (7/1).

"Setelah musibah yang terjadi terhadap 6 murid yang tenggelam di Pulau Kotok, sekolah memulangkan sehari lebih cepat dari jadwal sebelumnya. Makanya, saya langsung ke sekolah," kata Hartono di SMPIT Darussalam, Rabu (6/1).

Hartono mengaku mendapatkan informasi mengenai musibah tenggelam itu dari berita di televisi, bukan sekolah. Berita itu membuatnya panik dan bergegas menghubungi wali kelas sang anak untuk memastikan jika anaknya tidak menjadi korban. "Alhamdullillah, anak saya selamat. Akhirnya saya bolos kerja dan langsung menunggu disekolah," jelasnya.

Sementara itu, pihak sekolah menolak untuk dimintai keterangan. Panit Binmas Polsek Cikarang Barat, Inspektur Satu Wuryanti, mengatakan belum ada pihak sekolah yang dimintai keterangan karena sebagian masih berada di Kepulauan Seribu untuk dimintai keterangan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika