REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Kota Kediri, Jawa Timur kehabisan persediaan bahan bakar minyak (BBM). Akibatnya banyak pengendara yang kecewa dan menyerbu SPBU yang masih mempunyai persediaan.
Di SPBU Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, sejumlah bahan bakar sudah habis. Yang tersisa hanya pertamax. Pengelola memberi tulisan stok habis untuk bahan bakar yang habis.
"Untuk solar habis kemarin, premium, pertalite juga kosong. Ini yang ada pertamax, tapi stok sedikit," kata pengawas di SPBU tersebut Irwan Ardinata saat dikonfirmasi, Rabu (6/1).
Ia mengatakan, biasanya untuk stok pertamax sampai 8 ribu liter, begitu juga dengan stok pertalite dan solar. Sementara, untuk premium sampai 16 ribu liter. Namun saat ini hanya ada sisa pertamax.
Ia mengaku manajemen sudah memesan ke pertamina, namun sampai sekarang juga belum datang. Ia belum tahu kapan barang tersebut datang, sebab dari Pertamina juga belum memberikan kepastian.
Irwan mengaku, perusahaan sebenarnya menunggu kepastian tentang turunnya harga BBM sebelum memesan ke Pertamina. Hal itu dilakukan, agar tidak menderita kerugian terlalu besar.
"Kebanyakan DO setelah ada kepastian turunnya harga. Ini yang pertamax masih dengan harga pembelian sebelum turun, jadi ini rugi," jelasnya.
Ia berharap, harga BBM menjadi lebih stabil, sehingga pengusaha SPBU pun juga bisa memastikan harga jual. Jika harga terus berubah, pengusaha pun mengalami kerugian.
Kekosongan juga terjadi di SPBU Jalan Raung, Kota Kediri. Di lokasi ini, stok yang kosong adalah pertalite, sementara BBM jenis lainnya stoknya sangat tipis.
Untuk premium, misalnya, hanya 12 ton, padahal isi tangki 60 ton, solar masih 14 ton padahal isi tangki sekitar 30 ton. Stok itu sangat minim untuk memenuhi permintaan selama sehari.
Penanggung jawab SPBU Jalan Raung, Kota Kediri, Isnawan mengaku manajemen sudah melakukan DO sejak dua hari lalu. Namun sampai sekarang belum mendapatkan kiriman barang.
"Kami belum tahu kapan akan dikirim yang jelas kami sudah DO. Bisa jadi, nanti malam atau besok baru dikirim," ujarnya.
Sementara itu, di SPBU tersebut terjadi antrean yang sangat panjang sekitar hampir satu kilometer. Warga baik pengendara roda dua, roda empat, termasuk pembeli dengan jerigen antre di satu lokasi. Sejumlah pembeli yang tidak ingin antre akhirnya meninggalkan lokasi SPBU.
Kepala Disperindagtamben Kota Kediri Yetti Sisworini mengatakan melakukan kunjungan ke sejumlah SPBU yang stoknya kosong. Ia ingin memastikan penyebab kosongnya stok tersebut. "Kami sidak, sebab banyak SPBU yang antre. Kami ingin pastikan penyebabnya apa," ujar Yetti.