Rabu 06 Jan 2016 14:42 WIB

Kemampuan IT dan Manajemen Juga Harus Dimiliki SDM Pariwisata

Sejumlah wisatawan beraktifitas dengan latar belakang abu vulkanik dari Gunung Bromo di Cemoro Lawang, Probolinggo, Jawa Timur, Ahad (6/12). (Antara/M Risyal Hidayat)
Sejumlah wisatawan beraktifitas dengan latar belakang abu vulkanik dari Gunung Bromo di Cemoro Lawang, Probolinggo, Jawa Timur, Ahad (6/12). (Antara/M Risyal Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan jumlah sumber daya manusia di sektor pariwisata yang tersertifikasi hingga 2019 mencapai lebih dari 800 ribu orang. Saat ini jumlahnya telah mencapai lebih dari 172 ribu orang.

Guna meningkatkan daya saing SDM pariwisata, mulai tahun ini Kemenpar akan menambah muatan sertifikasi.

Ahman Sya, Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengatakan, penambahannya antara lain dari sisi bahasa asing.

"Selain itu juga di sisi IT dan manajemen," ujar Ahman Sya saat berbincang dengan Republika.co.id, Selasa (5/1) kemarin.

Ahman mengakui, dari sisi kuantitas Indonesia memiliki SDM yang mumpuni. Hanya saja dari segi kualitas, Indonesia masih sedikit tertinggal.

Kemenpar sendiri sudah melakukan rapat koordinasi dengan 105 perguruan tinggi penyelenggara pendidikan tinggi pariwisata untuk sama-sama berkomitmen mencetak tenaga kerja pariwisata handal dan tersertifikasi.

"Supaya kapasitas dan kapabilitas SDM kita bisa menyaingi negara tetangga," kata Ahman. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement