Rabu 06 Jan 2016 07:52 WIB

Belum Ada Pengungsian Pascaletusan Gunung Soputan

Warga mengamati awan panas yang mengepul dari puncak Gunung Soputan di Desa Silian 3, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Selasa (5/1).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Warga mengamati awan panas yang mengepul dari puncak Gunung Soputan di Desa Silian 3, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Selasa (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hingga kini tidak ada arus pengungsian pascaletusan Gunung Soputan di Sulawesi Utara.

"Tidak ada pengungsian hingga saat ini. Aktivitas masyarakat tetap normal," katanya di Manado, Rabu.

Ia mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah membagikan masker kepada penduduk.

"Terus meningkat aktivitas vulkaniknya dan sejak dinaikkan statusnya menjadi Siaga (level III) oleh PVMBG telah terjadi beberapa kali letusan terus-menerus," katanya dalam pesan layanan Blackberry.

Pada Senin (4/1) pukul 20.53 WITA terjadi letusan debu vulkanik setinggi 2.000 meter disertai lava pijar di lereng bagian timur. Kemudian berturut-turut pada Selasa (5/1) pukul 03.50 WITA terjadi letusan strombolian dengan tinggi material pijar 250 meter, letusan terus-menerus dari pukul 05.20 WITA hingga 06.00 WITA.

Lalu pukul 06.38 WITA terdengar suara gemuruh, letusan disertai awan panas 2.500 meter ke arah tenggara-timur laut serta tinggi letusan 6.500 meter di atas puncak kawah dengan tekanan kuat ke arah Barat.

Daerah terdampak hujan abu dari letusan Gunung Soputan meliputi Kecamatan Langowan Barat (Desa Langowan, Tumaratas, Kota Langowan).

Selanjutnya, Kecamatan Tompaso Barat (Desa Tou Ure, Tou Ure 2, Tonsawang, Tonsawang Selatan, Pinabetengan, Pinabetengan Selatan dan Pinabetengan Utara, sementara di Kecamatan Ratahan Timur (Desa Pangu, Pangu 1, Pangu 2, Kalatin)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement